Fotografi adalah suatu sarana untuk menyampaikan gagasan, pikiran, ide, cerita, peristiwa, dll. Seperti juga bahasa digunakan dalam menyampaikan pikiran sesorang kepada orang lain. Jika kita menguasai kosakata, ejaan yang baik, tatabahasa yang tepat maka komunikasi akan berjalan lebih lancar. Bergitu pula fotografi, jika kita menguasai prinsip-prinsip dasar fotografi seperti kesatuan, keseimbangan, irama, proporsi, persepektif, maka apa yang akan kita sampaikan sebagai gagasan pada foto akan berhasil lebih baik lagi. Berikut ini prinsip-prinsip tersebut akan dibahas satu persatu:
Kesatuan
Kesatuan merupakan salah satu prinsip desain yang terpenting. Sebuah karya foto yang berhasil adalah apabila unsur-unsurnya tidak terlepas sendiri-sendiri.
Desain seperti juga karya foto dapat dibicarakan dari berbagai aspek, seperti keseimbangan, proporsi, irama, dan lain-lain. Namun kdang kala hanya ada satu aspek yang lebih menonjol dari yang lain. Hal tersebut diperbolehkan asal ada kesatuan pada foto tersebut. Komponen-komponen visual dihubungkan ssatu sama lain oleh visual yang dominan atau agak dominan, maka hubungan ini akan member kesan kesatuan yang kuat.
Pada gambar 21 kita dapat melihat sebuah pemandangan kota, secara tidak sadar mata kita pasti terpusat pada tiang telepon karena kabel-kabel tiang telepon dan garis-garis pada bangunan mengarahkan pendangan pengamat langsung pada titik tersebut. Yang menjadi subjek adalah pemandangan kota, jelas bukan puncak tiang telepon, tapi dengan menghadirkan titik tunggal dimana hal-hal lain dalam pemandangan terlihat menyebar, pemotret telah menyatukan materi visual yang ada dan membuatnya menarik untuk dilihat.
Contoh lain pada gambar, Andre Kertesz berusaha membuat mata kita tertuju ketengah (gerobak kuda) walaupun arah orang berjalan berbeda-beda, tidak menuju kesatu arah, tapi kesan pusat segitiga sangat dominan sehingga setiap titik sudut seolah-olah mengarah kedalam.
Keseimbangan
Sebagian karya desain memperoleh efek nyaman dilihat dengan bentuk simetri dan keseimbangan yang jelas. Misalnya kesan dari 2 bentuk yang serupa. Desain lain mempunyai keseimbangan yang kurang nyata, biasa kita sebut asimetris, keseimbangan ini dihasilkan dari interaksi komponen visual. Keseimbangan tidak perlu tergantung pada ukuran dan bentuk yang sesuai tapi tergantung pada hubungan "berat” yang ditetapkan pengamat pada masing-masing unsur pada elemen-elemen gambar, menentukan jumlah yang bervariasi dari perhatian pengamat yaitu bergantung pada ukuran, warna , lokasi, bahkan ketertarikan pengamat pada objek tertentu. Kesemua tuntutan ini meungkinkan keseimbangan dalam kalkulasi pemahaman yang hampir mustahil diterangkan dengan kata-kata. Tapi biar bagaimanapun keseimbangan dapat dicapai bila terdapat kesan stabilitas dan kenyamanan pada pengamat dan balikan ini mungkin sesuai dengan tujuan pemotret.
Sebagai contoh kita lihat 3 karya berikut. Pada gambar 23 terlihat garis keseimbangan yang jelas yang membagi dua bagian yaitu batuan disebelah kiri dan air terjun disebelah kanan.
Pada gambar 24 seakan-akan ruang sebelah kiri lebih berat daripada ruang kanan, namun ruang kanan yang terang ditambah dengan sekelompok tumbuhan disebelah atas membuat foto ini nyaman dilihat dan terasa seimbang
Kasus yang ekstrim dapat kita lihat pada gambar 25, karya Oelle Ballenger, keseimbangan dicapai oleh warna hijau yang berat disebalah kiri dan menempati ruang yang relatif kecil dibanding ruang disebelah kanan.
Irama
Asal kata irama (rhytm-inggris) ialah dari bahasa yunani, rhein, artinya arus/aliran. Dalam komposisi musik, menurut kamus besar bahasa Indonesia, irama adalah gerakan berturut-turut secara teratur, turun naik lagu atau bunyi yang beraturan, alunan yang terjadi karena perulangan atau pergantian, kesatuan bunyi dalam arus panjang pendek bunyi, keras lembut tekanan dan tinggi rendah nada.
Dalam gambar masalah irama dirasakan penting juga dengan pertimbangan bahwa perhatian pengamat berjalan dan berubah dari sati titik ke titik lain.
Irama diciptakan ketika komponen-komponen gambar yang serupa diulang pada jarak waktu atau interval yang tetap atau hampir tetap.
Perhatian pengamat merupakan daya tarik yang diwujudkan melalui image disepanjang garis perulangan dan hasilnya adalah kesan keteraturan dan kesatuan
Sebagai tambahan, irama visual dapat membantu untuk membangun ketepatgunaan maksud dalam gambar, seperti jika kita membelah kayu, akan lebih mudah memotongnya dengan irama yang konstan.
Proporsi
Proporsi merupakan perbandingan yang lahir karena adanya penetapan luas atau isi antara bagian yang satu dengan yang lainnya dalam sebuah karya foto.
Bila sebuah garis membagi dua suatu gambar, maka perbandingan diantara keduanya adalah proporsi. Perbandingan tersebut dapat dinilai secara objektif seperti besarnya ukuran, jumlah elemen, warna dan juga secara subjektif seperti tone, perhatian pengamat, keharmonisan dan misi yang ingin disampaikan pemotret.
Contoh ini dapat kita lihat pada gambar 28. Proporsi antara langit dan tanah pada foto ini sangat berbeda, padahal gambar ini mengikuti aturan proporsi harmonis yang seharusnya. Walau demikian gambar ini mempunyai untuk disajikan dengan baik. Langit berawan digambarkan lebih banyak daripada tanah, member kesan yang berlebihan akan kebesaran alam dan kincir angin yang seperti mainan menyatakan betapa kecilnya manusia dibanding dengan kebesaran alam.
Pada contoh gambar 29, pemotret mempunyai maksud lain, ia membuat langit yang menempati bagian kecil diantara panorama padang yang luas. Seakan-akan kita melihat ke bibir jurang atau dari puncak gunung. Padahal pada kenyataannya ukuran batu tersebut tidak sebesar yang kita kira, tinggi nya hanya sekitar 10 meter. Dengan permainan proporsi ini maka kita dapat memberikan persepsi yang bebeda-beda pada pengamat.
Perspektif
Persepektif adalah sudut pandangan yang membuat objek terlihat mengecil sejalan dengan mmembesarnya jarak. Juga seakan-akan membuat garis-garis parallel seperti bertemu atau berkempul di titik horizon. Arti lain yaitu menciptakan ilussi dari ruang 3D dalam foto. Dapat memberi petunjuk mengenai ukuran objek, titik hilang yang diinterpretasikan oleh otak sebagai indikasi kedalaman
Aturan penggambaran perspektif berawal dari jaman renaissance, abad 15, dan sistem tersebut kemudian menjadi ketetapan dalm seni barat.
Ketika kamera ditemukan untuk memproduksi perspektif secara otomatis, seorang pemotret selain dapat membuat penggambaran perspektif dapat juga menekannya (membuat kedataran). Seperti contoh pada gambar 30, pemandangan kota relatif member kesan datar karena hanya terdiri sedikit garis yang menuju horizon. Sedang pada gambar 31, titik hilang pada horizon sangat ditekanan, dengan mengecilnya benda-benda yang jauh, kedalamanan ruang menjadi inti pada gambar ini. Pemandangan ini member kesan terbuka dan menonjolkan petunjuk perspektif, antara lain ukuran relatif rumah dan pagar, garis-garis dari pagar, kabel telepon yang menuju titik hilang
Gambar 30 juga menggunakan titik hilang. Tapi dengan mencetak bayangan back ground dengan sangat gelap, pemotret memutus garispgaris yang menuju titik hilang pada jalanan sebelum mereka mencapai horizon.
Contoh penggunaan perspektif yang ekstrim terliht pada gambar, Yale Joel sengaja membuat distorsi perspektif psada gedung. Hal ini ganya bisa dicapai dengan menggunakan lensa sudut lebar.
Makalah Akademik, Mata Kuliah DS 400 seminar, Prinsip Desain Pada Fotografi, Hendarmin R.S, Jurusan Desain, Fakultas Seni Rupa dan Desain, ITB 1997.
Temukan informasi lainnya mengenai Minang, Padang, Sumatera Barat,
perkawinan adat minangkabau, Foto Pengantin, Foto Prewedding, Photo
Pernikahan, Fotografi Pernikahan, Photo Wedding, Fotografi Wedding, Foto
Pernikahan, Foto Wedding hanya di Foto Pengantin & Prewedding:
Photo Pernikahan & Fotografi Wedding, foto perkawinan, wedding
photo, paket foto, fotografer pernikahan, wedding photographer, pre
wedding photographer, Minang Wedding, Pre Wedding photography &
Wedding Party photography Padang – Sumbar, Padang wedding, Wedding
Gallery & Event Organizer, Pre Wedding Photography, pre wedding, pre
wedding photographer, pre wedding photography, wedding vendors, Pre
Wedding Photography, Pre Wedding Foto, Foto Pra Nikah Foto, Paket
Wedding, hasil foto, bentuk foto, ukuran foto, photo pre wedding di…
Wen’S
Photography
Digital Photo Studio & Video Shooting
Jl. Gajah Mada No.30 Gunung Pangilun Padang
Hp 08126764527, Telp 07519901204
http://wensphotography.at.uahttp://wensphotography.blogspot.comhttp://wensphotography.wordpress.com